Viral kursi setara Psikolog (Foto Freepik.com)
Saat ini rasanya hampir didaerah seluruh Indonesia tersebar Minimarket, mulai dari kota-kota besar hingga pelosok desa. Persebaran tersebut dalam rangka agar dapat memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan perekonomian sehari-hari.
Gaya hidup dan kebiasaan masyarakat modern sudah berkembang, yang mana memilih Minimarket sebagai tempat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan pendukung lainnya.
Saat ini Minimarket telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang bukan hanya melayani produk yang dipasarkan saja, namun juga memberikan pelayanan lainnya seperti kemudahan dalam bertransaksi. Apalagi mereka juga menyediakan ruang publik kecil seperti meja dan kursi bagi pelanggan untuk sekedar bersantai maupun melepas penat sejenak.
Ternyata ketersediaan ruang publik kecil pada Minimarket membawa pengaruh bagi pelanggan untuk memilih tempat tersebut, dengan membeli suatu barang sembari menyempatkan waktu sejenak untuk bersantai.
Postingan yang ada di media sosial dapat memberikan ekspresi diri dengan berbagai bentuk komunikasi, khususnya konten visual. Informasi Yang muncul di media sosial dapat mempengaruhi individu dalam memandang sesuatu, berperilaku maupun pengambilan keputusan.
Baru-baru ini juga viral di media sosial terkait dengan kursi Minimarket, di mana ada yang menganggap bahwa kursi tersebut setara dengan psikolog atau psikiater Mandiri.
Hal tersebut lantaran, kursi yang ada di minimarket dinilai sebagai penawar ketenangan diri bagi siapa pun yang duduk dikursi tersebut. Apalagi ketika memang sedang merasakan krisis secara mental maupun pikiran.
Sehingga apapun berita maupun isu yang berkaitan dengan kesehatan mental, kursi Minimarket menjadi solusi yang dianggap tepat oleh warga internet untuk melepaskan sementara beban hidup dan pikiran yang menghantui dengan sebotol kopi yang telah dibeli.
Di tengah ketidakpastian dunia dan informasi yang membludak pada dunia Maya, sasaran terkait isu kesehatan mental adalah anak muda. Mereka semakin memikirkan apa pun yang dikonsumsinya, sehingga terkadang sulit untuk melakukan filter.
Rasa cemas dan tekanan timbul membelenggu, sehingga mempengaruhi kesehatan mental individu. Apalagi jika memang ada suatu masalah pada realita yang sedang dialami. Hal tersebut merupakan wujud dari keluh kesah setiap warga internet, terutama bagi kalangan muda media sosial dengan celoteh yang dibaluti dengan humor.
Kursi yang berada di minimarket menjadi simbol untuk pelepas penat dan keresahan yang ada dalam pikiran, didukung dengan tempat yang strategis dan murah meriah hanya dengan membeli sebotol minuman kopi dan menyaksikan keriuhan lalu lintas jalan raya yang ada didepan mata dengan sedikit lamunan.
Apalagi khususnya bagi para pekerja yang menempuh perjalanan jauh, mereka menyempatkan diri untuk singgah sejenak menetralkan pikiran dari hari panjang yang melelahkan, agar segala keluh kesah di dunia pekerjaan tidak sampai terbawa pulang dan masuk ke dalam pintu rumah.