Selasa, April 28, 2020

Males Makan, Menu Sahur untuk Daya Tahan Tubuh


Dikondisi seperti sekarang ini yakni merebaknya virus corona membuat pertimbangan asupan makanan lebih ditekankan untuk sebisa mungkin menjaga daya tahan tubuh. Apalagi bagi umat muslim khususnya yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Pastinya sangat penting untuk memilih menu sahur yang sesuai dan pas, karena selama kurang lebih 13 jam dalam sehari tidak ada makanan ataupun minuman yang masuk ke dalam tubuh.

Terkadang ada sebagian orang juga yang kurang begitu nafsu makan pada saat sahur (termasuk saya hehe). Namun minimal harus ada asupan makanan yang masuk, seperti mengandung karbohidrat dan protein. Tentunya asupan cairan juga perlu, karena pada saat berpuasa pastinya tubuh akan terasa lemas, bukan karena tidak makan namun karena asupan cairan yang ada didalam tubuh juga kurang.

Untuk itu perlu bagi kita untuk memberikan asupan yang tepat dan pas pada saat sahur, seperti:

1. Salad sayur

Serat dalam sayuran cukup banyak yang dapat membantu merasakan kenyang sampai sehari penuh. Didalam sayuran juga terdapat aneka vitamin dan mineral yang sangat diperlukan bagi tubuh. Memakan sayuran dapat dipadukan dengan cara memotong beberapa sayur seperti baby spinach, selada, wortel, ketimun dan lainnya (sesuai selera) yang diserut, juga bisa tambahnya sedikit minyak zaitun atau pun mayonnaise, yang dapat memberikan asupan serat juga lemak yang sehat.

Selain itu untuk tambahan sumber protein, bisa dipadukan dengan potongan telur yang direbus atau daging ayam fillet (jika ada hehe) yang sudah dikukus.

2. Sereal kaya serat

Terkadang kita lebih sering memakan mie instan plus telur yang lebih praktis untuk santap sahur. Namun ada alternatif lain yang lebih praktis, yakni sereal. Pilih sereal yang banyak mengandung serat dan juga rendah gula. Selain serat, didalam sereal juga mengandung beberapa nutrisi lain seperti vitamin, mineral dan tambahan protein.

Lebih nikmat juga sereal dipadukan dengan susu sehingga dapat mencukupi cairan dalam tubuh. Tambah sedikit madu juga bisa, untuk membuat sereal lebih memiliki rasa yang dapat membangkitkan selera makan juga memberikan nutrisi yang lebih.

3. Yogurt

Didalam yogurt mengandung protein yang cukup memiliki peran penting dalam imun tubuh. Selain itu juga yogurt mengandung nutrisi yang berupa, kalsium, iodin, vitamin B juga cairan. Yogurt juga bisa dipadukan dengan aneka buah-buahan ataupun dengan oatmeal, tergantung selera agar lebih lengkap.

4. Oatmeal

Salah satu menu yang memiliki sumber serat yang baik. Didalam oatmeal juga terdapat karbohidrat yang menjadi hal utama untuk santap pada saat sahur. Oatmeal juga mengandung banyak protein dan lemak dari biji-bijian jenis lain.

Setidaknya oatmeal dapat membuat merasa kenyang lebih lama berkat kandungan serat didalamnya. Oatmeal juga bisa diolah menjadi beragam menu lainnya, baik yang manis atapun yang asin. Jika ingin yang manis bisa diperoleh dengan mencampurkan susu juga potongan buah seperti pisang ataupun stroberi. Sedangkan jika ingin yang asin bisa dicampurkan dengan sedikit garam dan telur.

2. Roti dari bii-bijian

Makan sahur bagusnya mengandung makanan yang dicerna perlahan yang mengandung cukup energi untuk seharian penuh. Seperti biji-bijian yang mengandung karbohidrat dan serat yang lumayan.

Tidak harus memakan langsung biji-bijian, tetapi bisa membeli roti dari biji-bijian (roti gandum). Dan ada baiknya tidak memadukan roti dengan makanan yang asin, seperti keju keras atau daging olahan (misalnya sosis). Tapi bisa padukan roti tersebut dengan selai kacang, keju yang lembut ataupun pisang. Konsumsi juga air putih yang cukup atau susu untuk mencukupi kebutuhan protein dalam tubuh.

* * *

Itulah beberapa menu yang mudah dan cukup simple, apalagi jika memang sedang tidak nafsu makan. Makanan tersebut bisa beli di minimarket atau warung kelontong terdekat yang ada disekitar rumah, dengan harga relatif cukup murah. 

Sediakan dirumah untuk dapat mengganjal perut yang sedang tidak nafsu makan dan juga dapat membantu daya tahan tubuh, jangan sampai tidak makan (hanya karena dia, ehh).

Semoga puasa Ramadhan ditahun 2020 ini (bagi yang menjalankan) lancar hingga akhir, tetap berkah dan semoga bumi cepat pulih kembali dari virus corona ini.

# # #

Jumat, April 24, 2020

CORONA, MEMBUAT PENAT NAMUN NIKMAT

Haii dunia apa kabar denganmu hari ini? Semoga kamu baik-baik saja yah.


Sudah sekian lama dan hampir sebulan lebih saya tidak bertemu denganmu diluar. Saat ini dunia luar seperti hal unik yang harus di doakan bagi setiap penghuni negeri ini, khususnya Bumi Pertiwi Indonesia yang saat ini sedang sakit terkena Pandemi Covid-19. Semoga keadaan ini segera berakhir dan kembali pulih, baik di Nusantara sendiri ataupun luar negeri lainnya.

Masa isolasi diri memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Rasa bosan, suntuk dan cemas selalu datang silih berganti, ditambah lagi pola hidup yang berubah yakni aktivitas harian yang dilakukan tidak seperti biasanya. Membuat didalam rumah terasa seperti dalam sangkar yang beruji, terkurung dan tidak bisa terbang bebas kesana kemari yang akhirnya membuat tertekan dan stress.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi saya. Mungkin iya sebagian merasa gelisah dan menggerutu akan hal tersebut, tetapi saya menikmatinya. Karena ada sesuatu hal yang terasa nikmat dalam masa isolasi mandiri ini. Yakni suatu kesempatan yang jarang sekali saya dapatkan disaat sibuk dengan aktivitas tiap harinya, apalagi suasana ibu kota Jakarta yang begitu macet dan padat.
Yang saya rasakan di masa isolasi adalah suatu kesempatan yang langka dimana bisa beristirahat dengan tenang dirumah, beristirahat dari hiruk pikuknya kota Jakarta yang begitu padatnya ditiap harinya. Inilah saatnya menikmati dalam keheningan dan mencoba untuk mencintai diri sendiri.

Kenyamanan, ketenangan, dan kedamaian adalah tiga hal yang saya rindukan di kehidupan ini. Namun ketiganya hilang ditelan hiruk pikuknya kota ini. Ditambah lagi kondisi tersebut diperparah dengan adanya keadaan perstiwa dunia dalam beberapa bulan terakhir hingga saat ini. Hari demi hari kian kacau, dan tentunya termasuk sejarah tersuram dari tahun-tahun yang sebelumnya.

Apalagi ditambah dengan berita-berita yang tak bersumber membuat pikiran menjadi tidak bisa beristirahat dengan tenang, yang membuat saya tidak pernah bisa hadir sepenuhnya dalam kehidupan untuk mencintai diri sendiri.
Namun saya tetap berterimakasih untuk masa isolasi mandiri ini, karena saya menjadi punya kesempatan untuk menata dan mencintai diri dari yang sebelumnya terlanjur berantakan.

Tepat sejak 20 maret lalu, saya diliburkan oleh bagian manajemen tempat saya bekerja. Berada dirumah yang berada diperbatasan antara Jaksel dan Tangsel ini nyaris cukup sempurna. Karena memang akses jalan antar kota begitu mudah untuk dilalui.

Minuman hangat aroma teh dan jahe yang melegakan tenggorokan saya buat sendiri menemani saya dipagi hari ini. Sepasang kupu-kupu yang kian kemari hinggap di bunga yang sedang mekar menjadikan pagi ini penuh warna, walau hanya diteras rumah, ditemani hadirnya paman dan adik yang menambah suasana menjadi berwarna.

Sekitar jam sembilan saya mengikuti anjuran untuk berjemur diteras samping rumah sekaitar lima belas menit, untuk sekedar menghangatkan tubuh dan setidaknya sedikit menghilangkan virus-virus yang menempel pada tubuh. Dan setelah berjemur saya coba untuk bermeditasi dan menyendiri. Saya coba untuk menarik nafas dan menghembuskan kembali dengan perlahan dan sadar, merasakan juga angin-angin tertiup yang membuat bulu dan rambut sekitar kepala bergoyang. Tenangnya hari ini, pikiran pun menjadi lebih santai.

Hujan biasanya mengguyur pada saat sore hari. Seduhan kopi membuat nikmat disore hari, juga musik-musik radio yang membuat suasana menjadi santai ditambah candaan para penyiarnya.

Itulah moment me-time yang selalu saya lakukan pada sore hari. Dan ketika malam harinya saya mendengarkan podcast berita maupun cerita yang menambah pengetahuan dan menghibur sebelum menjelang tidur. Tak lupa juga saya mencoba untuk bercerita dengan jurnal harian. Mencoba untuk lebih mengenali lebih jauh berbagai kecemasan dan harapan dalam diri, serta laporan pengeluaran setiap harinya.

Setelah itu saya membersihkan diri, sekedar untuk cuci muka dan sikat gigi untuk membersihkan dari kotoran, dan akhirnya beranjak kekasur untuk tidur. Inilah tidur nyenyak dengan waktu yang selalu sama setiap harinya. Sebuah kenikmatan juga, sebelum tidur selalu berselancar didunia maya yang hingga pada akhirnya terlelap dengan sendirinya.

Lebih dari sebulan hal tersebut menjadi rutinitas yang saya lakukan setiap hari. Tetapi bukan rutinitas sih, hanya sekedar ritual yang saya lakukan. Karena rutinitas harian cenderung bergerak secara autopilot atau tepatnya berjalan dengan sendirinya, yah lebih ke terpaksa sih. Namun hal ini berbeda bagi saya, karena dilakukan secara penuh kesadaran dan membuat diri saya hadir didalamnya yang biasa saya sebut sebagai ritual harian.

Masa isolasi mandiri, saya punya banyak waktu untuk menata hidup. Ritual harian ini membuat saya lebih hidup, hadir dan sadar sepenuhnya menjalani hari demi hari. Mungkin ibarat jam tangan, tubuh sadar akan aturan  waktunya sendiri. Ia akan merasa mengantuk pada waktu yang sama dan akan mencari sinar matahari pada waktu yang sama. Sedikit demi sedikit pola hidup kembali teratur.

Tidak ada rasa bosan sedikitpun. Mungkin penat pasti, namun saya menikmatinya. Saya mencoba tidak membiarkan waktu terbuang sia-sia. Saya juga mencoba memberi waktu sepenuhnya untuk setiap hobi yang terlupakan selama ini. Saya mencoba lagi untuk kembali mendesain grafis, membaca, menulis, memfoto dan mengeditnya, hingga memasak. Semangat yang dulu pernah hilang kini kembali bergairah.

Apa saya lekas sembuh dengan keadaan seperti ini, tentunya tidak. Saya tidak menolak rasa khawatir yang terus mengganggu. Tentunya saya rutin untuk mengecek keadaan suhu tubuh dan minum vitamin ataupun jamu tiap harinya, untuk menambah kekebalan imun pada tubuh. Saya juga takut tiba-tiba merasakan adanya gejala batuk dan sakit tenggorokan akibat Covid-19.

Khawatir? Yah tentunya, tapi hal itu tidak lagi saya takuti yang dapat membuat panik. Dengan kondisi tersebut saya mencoba belajar untuk mencintai diri sendiri dan belajar menerima kondisi diri seutuhnya.

Sungguh hal ini menjadikan sebuah kenikmatan tersendiri yang jarang saya rasakan dan dapatkan sebelumnya. Kembali mendapatkan kehidupan dan nyaman, tenang, dan damai, itulah tanda bahwa saya telah kembali mencintai diri sendiri.

Hal ini bukanlah khayalan, tetap nikmati, cintai diri dan hilangkan penat.

 * * *

Hari ini langit cukup berawan dan mendung pada sore saat ini, walaupun tadi awan sempat mengguyur dan mengeluarkan air sedikit untuk membasahi di tempat saya tinggal, yah memberikan keberkahan tersendiri khususnya satu hari sebelum memasuki awal Ramadhan.

Saya pun mencoba membuka jurnal harian dan mengetik “yahh, mungkin bumi saat ini telah kedatangan tamu bernama Corona, yang membuat penat penghuni negeri. Namun bumi meminta jamulah Corona dan belajar darinya untuk lebih mencintai diri sendiri, sayangi orang disekitar, hidup bersih dan buatlah menjadi nikmat.

# # #