BUMBU PELENGKAP MERANTAU
Sebagian orang mungkin setelah lulus
SMA banyak yang berpisah atau bertempat tinggal tidak dengan orang tua dirumah
(merantau). Mereka yang merantau jauh dengan orang tua, pasti ada masa-masa
dimana kita rindu dengan keadaan orang-orang rumah, dan ingin sekali bertatap
muka secara langsung dengan semua keluarga yang ada dirumah, khususnya bapak
dan ibu. Namun karena ada kesibukan dan tanggung jawab lain yang harus
dilaksanakan, mau tidak mau kita tidak bisa pulang sesering mungkin, seperti
yang kita mau.
Saat jarak memisahkan, mungkin hal
yang paling sering kita dilakukan adalah dengan menelpon orang rumah. Sesibuk
apapun kegiatan kita, usahakan untuk tetap menjalin hubungan dengan orang tua.
Karena bisa jadi dengan suara dan kabar dari kita, itulah hal yang paling
dirindukan oleh orang tua kita dirumah, baik bapak maupun ibu.
KERINDUAN:
Kadang seorang
bapak tak banyak bicara, namun rindunya lebih besar untuk kita sebagai anak.
Yah mungkin kebanyakan dari orang
tua kita, khususnya seorang bapak lebih cuek dibanding dengan seorang ibu.
Memang yang seringkali bicara adalah ibu, namun sesungguhnya bisa jadi bapaklah
yang menyimpan rindu amat dalam kepada anaknya. Walau dengan menanyakan keadaan
kita lewat telepon yang hanya seperlunya saja, namun hatinya bisa saja langsung
tenang dan lega.
“Dalam sedihnya terkadang seorang ayah lebih banyak diam, karena
memang dia tak pandai untuk menangis”
KETENANGAN:
Hati orang tua
baru tenang ketika mendengar keadaan kita sehat.
Ketika jarak memisahkan, kita jauh
dari rumah. Maka orang tua menyimpan kecemasan tersendiri dan bertanya-tanya,
“apakah anakku baik-baik saja? sehat-sehat saja disana? Atau sudah makan belum
yah sekarang?”. Sesibuk apapun orang tua dan secuek apapun, mereka tetap
memikirkan kita sebagai anaknya. Untuk itu dengan kita menyampaikan kabar
kepada orang tua dirumah bahwa kita baik-baik saja , maka hati orang tua akan
menjadi tenang dan tidak gelisah lagi, karena dengan mendengarkan suara kita
saja hati mereka menjadi lega.
Dalam setiap doa mereka selalu
menyebut nama kita, dan terus mengalir.
Dalam setiap malam dan setelah
shalat, orang tua kita selalu berdoa untuk kebaikan kita. Tidak ada hal yang
lebih indah dari doa-doa yang tulus diucapkan orang tua untuk kita sebagai
anaknya. Mungkin dan bisa jadi hati kita tersentuh bahkan dapat meneteskan air
mata, saat kita tau dan mendengar doanya secara langsung dari mulut mereka,
meskipun itu hanya lewat telepon dengan suara yang lirih. Sudah pasti banyak
hal, kejadian dan moment-moment yang terjadi dan kita alami dalam berjuang
ditanah rantau ini. Akan tetapi semua tidak akan berhasil dalam melakukan dan
mengatasi semua beban dari masalah itu, tanpa adanya doa dan dukungan dari
orang tua.
“AKU BERJUANG demi menghidupimu wahai anakku,
setelah kamu SUKSES, BESAR dan GAGAH,
aku tak mengharapkan HARTA MU,
aku hanya ingin kau TERSENYUM DAN MEMELUK KU
itu saja”
KEKUATAN:
Sumber kekuatan
kita adalah suara dan dukungan dari orang tercinta.
Seringkali kita merasa lelah, ragu,
dan pesimis terhadap hal-hal yang tidak memungkinkan bagi kita untuk melewati
dan mencapainya, yakinlah bahwa dengan suara dan motivasi dari orang-orang
tercinta jadi sumber energy untuk membuat kita menjadi kuat dan berani
melangkah dalam mengatasi berbagai macam masalah, dengan cara yang lebih
dewasa.
“Kata TIDAK BISA, akan membuatmu berhenti berusaha. Namun kata BISA
akan membuatmu berusaha meski hasil akhir belum tentu. TETAP SEMANGAT”
Sobat saat kita berada di tanah
perantauan yang jauh dari orang tua, jangan pernah lupa kita untuk selalu
memberi kabar kepada mereka. Komunikasi harus tetap dijaga dengan baik, walau
hanya dengan telepon. Karena kita tau tanpa mereka mungkin kita bukan
siapa-siapa, tidak ada apa-apanya dan tidak ada disini sampai dengan sekarang.
Subhanallah.