Kamis, Mei 11, 2017

INILAH 3 HAL PELENGKAP MERANTAU



BUMBU PELENGKAP MERANTAU

(Para Perantau)

Sebagian orang mungkin setelah lulus SMA banyak yang berpisah atau bertempat tinggal tidak dengan orang tua dirumah (merantau). Mereka yang merantau jauh dengan orang tua, pasti ada masa-masa dimana kita rindu dengan keadaan orang-orang rumah, dan ingin sekali bertatap muka secara langsung dengan semua keluarga yang ada dirumah, khususnya bapak dan ibu. Namun karena ada kesibukan dan tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan, mau tidak mau kita tidak bisa pulang sesering mungkin, seperti yang kita mau.

Saat jarak memisahkan, mungkin hal yang paling sering kita dilakukan adalah dengan menelpon orang rumah. Sesibuk apapun kegiatan kita, usahakan untuk tetap menjalin hubungan dengan orang tua. Karena bisa jadi dengan suara dan kabar dari kita, itulah hal yang paling dirindukan oleh orang tua kita dirumah, baik bapak maupun ibu.

KERINDUAN:

Kadang seorang bapak tak banyak bicara, namun rindunya lebih besar untuk kita sebagai anak.

Yah mungkin kebanyakan dari orang tua kita, khususnya seorang bapak lebih cuek dibanding dengan seorang ibu. Memang yang seringkali bicara adalah ibu, namun sesungguhnya bisa jadi bapaklah yang menyimpan rindu amat dalam kepada anaknya. Walau dengan menanyakan keadaan kita lewat telepon yang hanya seperlunya saja, namun hatinya bisa saja langsung tenang dan lega.

“Dalam sedihnya terkadang seorang ayah lebih banyak diam, karena memang dia tak pandai untuk menangis”

KETENANGAN:

Hati orang tua baru tenang ketika mendengar keadaan kita sehat.

Ketika jarak memisahkan, kita jauh dari rumah. Maka orang tua menyimpan kecemasan tersendiri dan bertanya-tanya, “apakah anakku baik-baik saja? sehat-sehat saja disana? Atau sudah makan belum yah sekarang?”. Sesibuk apapun orang tua dan secuek apapun, mereka tetap memikirkan kita sebagai anaknya. Untuk itu dengan kita menyampaikan kabar kepada orang tua dirumah bahwa kita baik-baik saja , maka hati orang tua akan menjadi tenang dan tidak gelisah lagi, karena dengan mendengarkan suara kita saja hati mereka menjadi lega.

Dalam setiap doa mereka selalu menyebut nama kita, dan terus mengalir.
Dalam setiap malam dan setelah shalat, orang tua kita selalu berdoa untuk kebaikan kita. Tidak ada hal yang lebih indah dari doa-doa yang tulus diucapkan orang tua untuk kita sebagai anaknya. Mungkin dan bisa jadi hati kita tersentuh bahkan dapat meneteskan air mata, saat kita tau dan mendengar doanya secara langsung dari mulut mereka, meskipun itu hanya lewat telepon dengan suara yang lirih. Sudah pasti banyak hal, kejadian dan moment-moment yang terjadi dan kita alami dalam berjuang ditanah rantau ini. Akan tetapi semua tidak akan berhasil dalam melakukan dan mengatasi semua beban dari masalah itu, tanpa adanya doa dan dukungan dari orang tua.

“AKU BERJUANG demi menghidupimu wahai anakku,
setelah kamu SUKSES, BESAR dan GAGAH,
aku tak mengharapkan HARTA MU,
aku hanya ingin kau TERSENYUM DAN MEMELUK KU
itu saja”


KEKUATAN:

Sumber kekuatan kita adalah suara dan dukungan dari orang tercinta.

Seringkali kita merasa lelah, ragu, dan pesimis terhadap hal-hal yang tidak memungkinkan bagi kita untuk melewati dan mencapainya, yakinlah bahwa dengan suara dan motivasi dari orang-orang tercinta jadi sumber energy untuk membuat kita menjadi kuat dan berani melangkah dalam mengatasi berbagai macam masalah, dengan cara yang lebih dewasa.

“Kata TIDAK BISA, akan membuatmu berhenti berusaha. Namun kata BISA akan membuatmu berusaha meski hasil akhir belum tentu. TETAP SEMANGAT”

Sobat saat kita berada di tanah perantauan yang jauh dari orang tua, jangan pernah lupa kita untuk selalu memberi kabar kepada mereka. Komunikasi harus tetap dijaga dengan baik, walau hanya dengan telepon. Karena kita tau tanpa mereka mungkin kita bukan siapa-siapa, tidak ada apa-apanya dan tidak ada disini sampai dengan sekarang. Subhanallah.