TETAP BERSYUKUR, WALAU HANYA SEPOTONG ROTI
LEMBUT NAN PADAT |
Alarm handphone berbunyi, tanda
waktu pagi telah datang. Masing-masing orang bergegas bangun untuk melakukan
kegiatan, aktifitas dan rutinitas sehari-hari. Bagi para pekerja, mereka
bersiap untuk memakai pakaian kemeja rapi dan memakai sepatu kulit yang hitam
pekat. Ada sebagian yang sarapan terlebih dahulu sebelum bekerja dan ada juga
yang langsung berangkat menuju kantor untuk melakukan tugas dan tanggung
jawabnya.
Semua aktifitas berjalan normal
seperti biasa. Ketika jam istirahat berlangsung ada sebagian orang yang bingung
memilih menu makan, bukan karena banyak pilihan menu makanan. Namun karena
tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli makan tersebut, dan berfikir
bagaimana caranya hari ini bisa membeli sesuatu makanan yang cukup untuk
mengganjal sedikit rasa lapar diperut, namun tetap bisa menyisihkan sebagian
uangnnya untuk pulang kerja tersebut.
Akhirnya setelah berfikir panjang, maka memutuskan untuk membeli
sepotong roti yang cukup untuk mengganjal perut sampai jam pulang. Gigit demi
gigitan terasa penuh makna. Walau hanya sepotong roti itu sangat membantu mengatasi
perut yang kosong itu. Dan berfikir, inilah hidup kita harus bisa berfikir,
berusaha, dan berjuang untuk masa depan kelak yang lebih baik.
Masih banyak orang dibawah sana (dibawah garis
kemiskinan) yang tidak bisa makan dengan mudahnya, bagi yang sudah berkeluarga mereka
harus bekerja keras membanting tulang demi mencari sesuap nasi dan untuk
menafkahkan anak istrinya. Untuk itu tetap bersyukurlah dengan keadaan
sekarang, mungkin saat ini kita sedang mengalami kesusahan dan kemiskinan, namun
kita tidak boleh miskin hati, itu semua adalah proses menuju kesuksesan. Dan biasanya
proses tidak akan mengkhianati hasil.
Dalam kutipan buku La tahzan terdapat
pesan,
Bagaimana anda bisa mensyukuri suatu
nikmat yang banyak, jika yang sedikit saja tak mampu? Itu sangat jelas kadang
kali orang menghiraukan hal yang kecil/sepele, padahal dari hal tersebut akan
mampu menjadikan sesuatu yang besar.
Contohnya, ketika kita meminum air
putih yang segar dan dingin, Atau juga ketika memakan sepotong roti yang lezat
dan nikmat, kita lupa bersyukur kepada Allah bahkan kufur, bagaimana ketika
mendapatkan istana yang indah, kendaraan yang mewah, dan kebun-kebun yang penuh
dengan buah-buahan. Maka tidak akan pernah bisa membedakan antara yang sedikit
dan banyak. Oleh karena itu manfaatkan sesuatu yang ada dengan baik dan bijak,
serta bersyukurlah kepada Allah, agar tak menjadi orang yang sia-sia.
“jadilah seperti sepotong roti yang
lembut nan padat, walau hanya sepotong tapi cukup mengganjal perut kosong”