Minggu, April 23, 2017

SEPOTONG ROTI PENUH CERITA



TETAP BERSYUKUR, WALAU HANYA SEPOTONG ROTI 

LEMBUT NAN PADAT


Alarm handphone berbunyi, tanda waktu pagi telah datang. Masing-masing orang bergegas bangun untuk melakukan kegiatan, aktifitas dan rutinitas sehari-hari. Bagi para pekerja, mereka bersiap untuk memakai pakaian kemeja rapi dan memakai sepatu kulit yang hitam pekat. Ada sebagian yang sarapan terlebih dahulu sebelum bekerja dan ada juga yang langsung berangkat menuju kantor untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Semua aktifitas berjalan normal seperti biasa. Ketika jam istirahat berlangsung ada sebagian orang yang bingung memilih menu makan, bukan karena banyak pilihan menu makanan. Namun karena tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli makan tersebut, dan berfikir bagaimana caranya hari ini bisa membeli sesuatu makanan yang cukup untuk mengganjal sedikit rasa lapar diperut, namun tetap bisa menyisihkan sebagian uangnnya untuk pulang kerja tersebut.

 Akhirnya setelah  berfikir panjang, maka memutuskan untuk membeli sepotong roti yang cukup untuk mengganjal perut sampai jam pulang. Gigit demi gigitan terasa penuh makna. Walau hanya sepotong roti itu sangat membantu mengatasi perut yang kosong itu. Dan berfikir, inilah hidup kita harus bisa berfikir, berusaha, dan berjuang untuk masa depan kelak yang lebih baik.

 Masih banyak orang dibawah sana (dibawah garis kemiskinan) yang tidak bisa makan dengan mudahnya, bagi yang sudah berkeluarga mereka harus bekerja keras membanting tulang demi mencari sesuap nasi dan untuk menafkahkan anak istrinya. Untuk itu tetap bersyukurlah dengan keadaan sekarang, mungkin saat ini kita sedang mengalami kesusahan dan kemiskinan, namun kita tidak boleh miskin hati, itu semua adalah proses menuju kesuksesan. Dan biasanya proses tidak akan mengkhianati hasil.

Dalam kutipan buku La tahzan terdapat pesan,
Bagaimana anda bisa mensyukuri suatu nikmat yang banyak, jika yang sedikit saja tak mampu? Itu sangat jelas kadang kali orang menghiraukan hal yang kecil/sepele, padahal dari hal tersebut akan mampu menjadikan sesuatu yang besar.

Contohnya, ketika kita meminum air putih yang segar dan dingin, Atau juga ketika memakan sepotong roti yang lezat dan nikmat, kita lupa bersyukur kepada Allah bahkan kufur, bagaimana ketika mendapatkan istana yang indah, kendaraan yang mewah, dan kebun-kebun yang penuh dengan buah-buahan. Maka tidak akan pernah bisa membedakan antara yang sedikit dan banyak. Oleh karena itu manfaatkan sesuatu yang ada dengan baik dan bijak, serta bersyukurlah kepada Allah, agar tak menjadi orang yang sia-sia.

“jadilah seperti sepotong roti yang lembut nan padat, walau hanya sepotong tapi cukup mengganjal perut kosong”