Jumat, Desember 16, 2016

PERGILAH MERANTAU, JADILAH PRIBADI YANG MANDIRI DAN TANGGUH



PERGILAH MERANTAU,


JADILAH PRIBADI YANG MANDIRI DAN TANGGUH


(Perjalanan mudik)

Coba kawan merantaulah, menikmati hidup sendiri tanpa dampingan dari orang tua. Disana anda akan merasakan hal yangsangat  berbeda dan mungkin jauh berbeda, dimana kita dituntut untuk hidup mandiri menjalani aktifitas sehari-hari. Mungkin anda ketika bersama orang tua dirumah bisa dibilang manja, karena semua yang dilakukan dirumah pasti membutuhkan bantuan dari orang tua.
 Tapi ingat disini ketika anda merantau (kost), hal tersebut akan jauh berbeda dibandingkan dengan dirumah, karena semua kegiatan yang anda lakukan mulai dari bangun tidur hingga sampai tidur lagi semua adalah tugas anda seorang diri, mulai dari merapikan tempat tidur, menyapu rumah/kamar, mencuci pakaian, membersihkan kamar mandi, memasak/mencari makan dsb. Semua itu adalah tugas anda seorang diri, atau mungkin bersama dengan teman anda saja (bagi yang satu rumah/kost).
Seperti nasihat yang tersusun dalam sebuah bait syair Imam Asy-Syafi’i mengenai ulasan seperti di atas.
MERANTAULAH
Pergilah…
Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang.

Pergilah…
 kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman yang kau tinggalkan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, dia kan keruh mengenang.

Singa tak kan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tak tinggalkan busur tak kan kena sasaran.

Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam,
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.

Rembulan jika terus menerus purnama sepanjang zaman,
Orang-orang tak kan menunggu saat munculnya datang.

Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditimbang manusia ramai memperebutkan
Kayu gaharu tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan
Jika dibawa ke kota berubah mahal seperti emas.

Itulah sebuah syair dari Imam Asy-Syafi’I yang begitu bermakna, untuk itu bagi anda yang belum merantau cobalah, agar anda tau bagaimana rasanya rindu, agar anda tau kenapa anda harus pulang kerumah,agar anda tau ada orang-orang disana yang setia menantimu tuk kembali. Tak masalah anda jauh dengan orang-orang yang anda cintai, ayah, ibu, kakak, adik, keluarga dan semua yang ada di rumah. Tenang jarak hanya sementara, hingga akhirnya anda pulang kerumah dengan membawa berjuta-juta rindu yang anda pendam dari sekian lama. Dan percayalah, itu terasa sangat luar biasa ketika rasa rindu yang terpendam itu pada akhirnya tersampaikan.
Hidup di negeri/daerah orang memang tak mudah seperti di negeri sendiri, tapi bukan berarti anda tidak bisa melakukannya. Mungkin memang kadang merasa kesepian, merasa kelaparan, dan merasakan bagaimana hidup yang sesungguhnya. Namun tak selalu merantau itu membawa kesedihan dan penderitaan, karena dengan adanya kesulitan-kesulitan yang dilalui. Percaya dan yakinlah, setelah anda kembali pulang dari negeri orang tersebut, anda akan membawa keberuntungan dan kebahagian bersamamu, dan buktikanlah bahwa anda adalah seorang pribadi yang mandiri dan tangguh. Insya Allah, Amiin.(16/12)

Lihat juga: (inilah 3 hal pelengkap merantau)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar