SEHAT DENGAN SAYURAN

Bayam, 
hijau di pekarangan

(Bayam liar)

Bayam (amaranthus spp) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropic namun sekarang tersebar diseluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.

Bayam sebagai sayur hanya dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia bayam sering di salah artikan menjadi “Spinach” dalam bahasa Inggris (mungkin karena akibat penerjemahan yang ada dalam film kartun Popeye), padahal itu mengacu pada jenis sayuran hijau lain.

Dalam tingkat konsumen, bayam sayur dikenal dengan dua jenis, yaitu bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado) rujak, urap, serta di goreng setelah di baluri tepung. Sedangkan bayam cabut ukurannya lebih kecil dan ditanam untuk waktu yang singkat (paling lama 25 hari), lebih sering dan cocok di buat sup bayam bening.

Ingattt…

Bayam memang merupakan sayuran yang menyehatkan berdaun hijau yang sangat tinggi zat besi, vitamin C, luteins, beta-karoten dan flavonoid. Namun bagi Anda yang menderita asam urat, bayam adalah salah satu sayuran yang harus dihindari karena memiliki kandungan purin tinggi. Menurut table makanan AcuMedico, bayam memiliki 57g purin untuk setiap 100g bayam.

Dalam membeli sayuran hijau, terutama bayam. Anda tidak harus membeli dipasar ataupun supermarket tiap harinya. Sekarang anda bisa mencobanya untuk menanam bayam di pekarangan rumah yang mempunyai lahan kecil, sehingga ketika anda butuh anda tinggal mengambil saja dari depan rumah. Selain itu menanam bayam bisa juga untuk bisnis skala kecil, sehingga anda akan mendapatkan keuntungan berlipat.

Tenang…

Bagi Anda yang tinggal di daerah perkotaan bisa tanam bayam dipekarangan rumah dengan media tanam polybag, jadi anda dapat menikmati sayur bayam tersebut dari lahan sendiri yang tentunya menghasilkan sayuran yang sehat, karena bebas dari zat kimia yang berbahaya seperti pestisida.

Agar lahan sempit yang anda miliki bisa maksimal dan lebih optimal, maka anda bisa membuat rak yang memanjang dan bertingkat untuk meletakkan tanaman bayam dalam polybag tersebut. Sehingga hasil bayamnya akan lebih banyak didapatkan. Apalagi dengan melihat  tanaman hijau tersebut, mampu merefresh rasa lelah akibat aktivitas diluar rumah.

Cara menanam bayam pada polybag yang bisa anda lakukan:

Alat dan bahan:

1. biji bayam atau bisa juga menggunakan batangnya.

2. media tanam (seperti tanah dan pupuk kandang).

3. polybag (ukuran kecil maupun besar).

4. pestisida alami.

5. sekop.

6. Sarung tangan.

7. Air.

Langkah-langkahnya:

1. Pertama siapkan biji bayam yang ingin dijadikan bibit atau bisa juga menggunakan batang bayam (metode penanaman stek)

2. Setelah itu buat media tanam. Caranya tanah dan pupuk kompos/kandang di campurkan hingga merata. Sebaiknya remas tanah yang akan digunakan (agar gembur), kemudian diayak dahulu untuk mendapatkan media tanam tanah yang halus.

3. Selanjutnya pada bagian dasar polybag diberi pecahan dari genteng/batu kerikil sebagai penahan, agar ketika disiram tanah tidak mudah keluar.

4. Berikutnya penanaman. Jika anda menggunakan bibit bayam berupa batang, maka gunakan polybag sedang. Caranya dengan menggemburkan dan memasukan bagian akarnya kedalam media tanam. Sedang untuk bibit bayam berupa biji, semai 2-3 biji bayam dalam polybag kecil.

5. Ketika bibit bayam mulai tumbuh dan kira-kira sudah cukup besar, maka siap untuk dipindahkan kedalam polybag yang agak besar dan masing-masing polybag cukup satu batang tanaman. Kemudian pindahkan ke tempat penanaman (rak). Pastikan lokasi yang digunakan terkena sinar matahari langsung.

6. Selanjutnya tinggal tahap perawatan. Caranya dengan melakukan penyiraman dua kali dalam sehari, serta selalu cek dan pastikan tidak terserang penyakit atau hama.

Selamat mencoba dan berkreasi, semoga bermanfaat bagi anda semua.

 ( Sumber: www.id.m.wikipedia.org , www.doktersehat.com , www.belajarberkebun.com )